14 April 2015

Ahok, Budaya, dan Etika


Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok dan kini menjabat Gubernur DKI Jakarta, sebenarnya orang baik, jujur, dan terbuka.
Sayangnya, bawaannya kurang baik.

Beliau kurang bijak, jauh dari sifat kebapakan, cenderung kekanak-kanakan, sering meledak-ledak, dan kata-katanya sering kasar/tidak beretika. Mungkin itu tidak terlepas dari kebiasaan dan didikan orangtuanya sejak kecil.


------------


Ahok, Budaya, dan Etika


Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok dan kini menjabat Gubernur DKI Jakarta, sebenarnya orang baik, jujur, dan terbuka.
Sayangnya, bawaannya kurang baik.

Beliau kurang bijak, jauh dari sifat kebapakan, cenderung kekanak-kanakan, sering meledak-ledak, dan kata-katanya sering kasar/tidak beretika. Mungkin itu tidak terlepas dari kebiasaan dan didikan orangtuanya sejak kecil.

Tentu tidak mudah bagi Ahok, apalagi bagi orang lain, untuk mengubah watak dan kebiasaan Ahok tersebut. Padahal, beliau sebenarnya butuh psikiater atau psikolog untuk memperbaiki diri, apalagi Ahok adalah pejabat publik.

Jika Ahok tidak punya kemauan untuk berubah dan tetap angkuh dengan kebiasaan buruknya, maka dia akan merusak budaya ketimuran kita.

Ahok akan menjadi perusak budaya ketimuran kita yang mengedepankan etika, sopan-santun, bijak, musyawarah untuk mufakat, serta persaudaraan.

Maafkan saya. Sebagai anak bangsa, saya merasa wajib mengungkapkan keprihatinan dan saran, demi menjaga budaya bangsa.

Asnawin Aminuddin
Gowa, 21 Maret 2015

Tidak ada komentar: