Di tanah ini, suara rakyat pernah menjadi nyala / Dinyalakan oleh impian keadilan yang merata / Namun kini, angin kencang bertiup dari gedung megah / Anggota DPR berdiri di balik dinding kekuasaan / Membangkang putusan Mahkamah yang telah ditetapkan / Menghapus harapan, menukar mimpi dengan kegelapan
-----
Senin, 26 Agustus 2024
PUISI
Politik dan Putusan
Karya: Asnawin Aminuddin
Di tanah ini, suara rakyat pernah menjadi nyala
Dinyalakan oleh impian keadilan yang merata
Namun kini, angin kencang bertiup dari gedung megah
Anggota DPR berdiri di balik dinding kekuasaan
Membangkang putusan Mahkamah yang telah ditetapkan
Menghapus harapan, menukar mimpi dengan kegelapan
Ketika ambang batas turun, 7,5 persen jadi pelita
Namun mereka, dalam rapat dan bisikan senja
Membahas revisi, mengubur cahaya itu dalam bayangan
Dengan arogansi dan keangkuhan tak berkesudahan
Mereka berpaling dari suara nurani yang berbisik
Mengukir dosa di tengah janji yang terbelit
Rakyat pun marah, tak diam dalam kepedihan
Mahasiswa dan masyarakat dari segala penjuru
Menggempur Gedung DPR, dengan suara yang menggema
Di jalanan kota, di tengah terik dan hujan yang deras
Mereka berdiri tegak, menuntut keadilan yang terpasung
Melawan kelakuan yang memalukan dan tak termaafkan
Wahai wakil rakyat, di mana letak kehormatanmu?
Apakah kekuasaan telah membutakan mata hatimu?
Apakah janji dan sumpah hanya kata-kata tanpa makna?
Ketika demokrasi terancam oleh tangan-tangan rakus?
Ingatlah, sejarah mencatat setiap langkah yang kau ambil
Dan rakyat tak akan lupa, siapa yang telah mengkhianati mimpi ini
Di tengah aksi dan teriakan yang menggetarkan bumi
Rakyat menuntut perubahan, bukan janji kosong lagi
Waktunya tiba untuk menegakkan yang benar
Sebelum negeri ini terseret lebih jauh ke jurang
Wahai Anggota DPR, dengarkan suara yang menggema
Sebab kebenaran tak akan pernah bisa dibungkam
Pallangga, 22 Agustus 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar