19 Desember 2014
Selamat Jalan Pak Kiyai
-------------
Setelah diberi umur yang cukup panjang
Setelah menghirup udara selama lebih dari 80 tahun
Setelah berjuang melawan sakit dan derita
Akhirnya engkau menyerah juga
Puisi: Anakku
Mondok di pesantren
Mungkin berat bagi banyak anak sepertimu
Karena kalian...
Hidup terpisah dengan orangtua, saudara, sanak famili, dan handai-taulan
Kalian hidup mandiri di pondok
Kalian mencuci pakaian sendiri dan mengurus diri sendiri
Kalian berjuang dan bersakit-sakit
Maafkan Aku
Dulu, aku kaya
Dulu, aku jaya
Dulu, aku hebat
Dulu, aku berkuasa
Ketika itu...
Aku abaikan saudaraku
Ketika itu...
Aku abaikan keluargaku
20 November 2014
Penulisan Sejarah Muhammadiyah Lewat Penelitian Dokumen
FOTO BERSAMA. Pemateri, panitia, dan sebagian peserta Workshop Penulisan Sejarah dan Profil Muhammadiyah se-Sulsel, foto bersama seusai penutupan, di Kampus Universitas Muhammadiyah Parepare (Umpar), Ahad, 16 November 2014. Workshop yang berlangsung dua hari tersebut diikuti puluhan peserta utusan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Sulsel. (Dok. Pribadi)
19 November 2014
Pendekatan Etnografi dalam Penulisan Sejarah Muhammadiyah
KETUA Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Dr KH Alwi Uddin MAg, memberikan sambutan pada pembukaaan "Workshop Penulisan Sejarah dan Profil Muhammadiyah se-Sulawesi Selatan", di Kampus Universitas Muhammadiyah Parepare (Umpar), Sabtu, 15 November 2014. (Foto: Humas Muhammadiyah Sulsel)
18 November 2014
Masjid Tua Katangka dan Makam Raja Gowa
CAGAR BUDAYA. Sebuah papan nama yang sudah cukup tua masih berdiri di area Masjid Tua Al-Hilal Katangka, Gowa. Meskipun papannya sudah cukup tua, tetapi tulisan "Benda Cagar Budaya Makam dan Mesjid Kuno Katangka" masih jelas terbaca. Foto ini diabadikan pada Sabtu, 1 November 2014. (Foto: Asnawin)
Empat Langkah Penulisan Sejarah Muhammadiyah
BEDAH BUKU. Dari kiri ke kanan, Basri P Mattayang (panelis, penulis buku), Asnawin (moderator, Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PWM Sulsel), KH Abdullah Renre (panelis, sejarawan UIN Alauddin), dan Syarifuddin Yusuf (panelis, Rektor Umpar), pada acara bedah buku "Mentari Bersinar di Gowa", dalam Workshop Penulisan Sejarah dan Profil Muhammadiyah se-Sulsel, di kampus Universitas Muhammadiyah Parepare (Umpar), Sabtu, 15 November 2014. (Foto: Humas Muhammadiyah Sulsel)
17 September 2014
Kita dan Tukang Becak
Tak jarang, kita justru terhenyak dan malu ketika melihat kenyataan bahwa mereka yang rendah tingkat pendidikannya, ternyata lebih bijak dibandingkan kita. Kita jadi malu ketika melihat mereka tampaknya lebih tenang dan lebih bahagia dengan segala kesederhanaan dan kekurangannya. Mereka yang profesinya tergolong kasta terendah, seperti tukang becak dan sopir taksi, juga tak jarang “memberi pelajaran yang sangat berarti” kepada kita. -- Asnawin --
15 Maret 2014
Tujuh Keajaiban Objek Wisata Bantimurung
Panorama alam Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung dilihat dari puncak Gunung Bulusaraung. Di sekitar pegunungan ini, terdapat Desa Wisata Tompobulu yang menawarkan suasana pedesaan yang asri, berhawa sejuk, lingkungan yang terawat, dan budaya masyarakat yang ramah. Adat budaya masyarakat Bugis-Makassar masih kuat melekat pada kehidupan masyarakatnya. Bahasa keseharian yang digunakannya pun cukup unik, yaitu Bahasa Dentong, yang merupakan perpaduan antara Bahasa Bugis dan Makassar. (Foto: Muhammad Fajrin)
Bantimurung, Surga Bagi Para Petualang
PANJAT TEBING. Kawasan wisata Pattunuang Asue adalah surga bagi para petualang. Beragam aktivitas petualangan yang menantang dapat dilakukan di sini. Pengunjung disuguhi banyak pilihan kegiatan alam bebas: panjat tebing di dinding karst yang menjulang terjal, susur gua di gua-gua vertikal maupun horizontal, susur sungai yang berbatu dan berair jernih, camping menikmati kehidupan alam bebas, tracking sepanjang jalur di dalam hutan, hiking di perbukitan batuan karst, atau hanya sekedar menikmati indahnya panorama alam. (Foto: Muh Ridwan Wira)
Bantimurung, The Kingdom of Butterfly

Sejarah dan Asal-usul Kata Bantimurung
Dari Kawasan Hutan Menjadi Taman Nasional
29 Januari 2014
Kampus, Citra, dan Realita
CITRA. Realita di lapangan ternyata berbicara lain. Tidak sedikit alumni PTN yang menjadi pengangguran atau bekerja pada bidang yang tidak sesuai ijazahnya. Sebaliknya, cukup banyak alumni PTS yang sukses dalam karier dan usahanya. Di sisi lain, banyak PTN yang ribut saat pemilihan rektor. Banyak PTN yang mahasiswanya sering melakukan aksi unjukrasa anarkis. Tidak sedikit gedung kampus PTN yang dibakar oleh mahasiswanya sendiri. (Foto: Asnawin)
26 Januari 2014
Tiga Pertanyaan Sebelum Menulis Feature
DIKLAT JURNALISTIK. Direktur Perpustakaan Pers PWI Sulsel, Asnawin Aminuddin, membawakan dua materi, yakni "Memahami dan Menulis Berita" dan "Teknik Menulis Feature", pada Diklat Jurnalistik Pelajar SLTA se-Kabupaten Bulukumba, di SMA Negeri 1 Bulukumba, Selasa, 25 Juni 2013. (ist)
Langganan:
Postingan (Atom)